Rabu, 31 Maret 2010

PESAN DALAM BOTOL



Gambar diatas menggambarkan tentang keadaan masyarakat dalam kondisi semakin tertindas dengan kebijakan-kebjakan yang tidak membela kepentingan rakyat.
Gambar seorang ibu yang sedang membawa gas elpiji menunjukkan keterpaksaan dari kebijakan pemerintah yang mengkonversikan minyak tanah menjadi gas. Kebijakan tersebut ditujukan untuk meringankan beban rakyat dengan penggunaan gas elpiji yang bisa lebih menghemat pengeluaran dibandingkan dengan menggunakan minyak tanah. kebijakan konversi minyak tanah ke gas perlahan-lahan telah menimbulkan keresahan dan kesengsaraan bagi rakyat. Konversi minyak tanah ke gas yang ditetapkan pemerintah bukannya meringankan beban rakyat, tetapi malah menambah kesengsaraan dan penderitaan rakyat. Karena kenyataannya, gas belum bisa sepenuhnya digunakan untuk menggantikan minyak tanah. Tabung gas elpiji yang sudah dipasarkan kepada masyarakat, seperti hanya diproduksi saja, tanpa memikirkan keselamatan para penggunanya. Rakyat pun kini mulai cemas. Banyaknya tabung gas elpiji yang meledak hingga menimbulkan kebakaran bahkan hingga memakan korban jiwa, telah membuat mereka takut untuk menggunakannya meskipun sudah ada tabung gas elpiji di rumah. Mereka takut kalau sewaktu-waktu tabung gas yang mereka gunakan meledak saat sedang memasak.
Gambar seorang petani yang sedang memegang pistol meggambarkan tentang lagi-lagi kebijakan pemerintah yang tidak membela kepentingan rakyat. Karena semakin pesatnya pertumbuhan penduduk sehingga banyak lahan-lahan pertanian berubah menjadi kawasan pemukiman dan industri. Contohya di kawasan puncak, dahulu kawasan ini dikenal dengan kawasan hijau yang penuh dengan lahan-lahan pertanian dan perkebunan. Sekarang yang terjadi adalah begitu banyak perubahan fungsi lahan menjadi Villa-villa yang semakin mengikiskan kawasan hijau tersebut. Begitu mudahnya pihak pemerintah daerah terkait memberikan izin untuk mendirikan bangunan. Hal ini juga terjadi di daerah bekasi, karawang, dan sekitarnya. Kalau kita melintas daerah tersebut pasti kita akan melihat pabrik-pabrik. Sebenarnya kawasan tersebut dahulu memiliki ribuan hektar sawah yang tentu saja menjadi tempat mata pencarian para petani.
Kita sebagai rakyat kecil hanya bisa teriak dengan keadaan masyarakat yang semakin memprihatinkan. Semoga para pemimpin dapat mendengar apa yang kita suarakan ini.

Sabtu, 06 Maret 2010

AIR YANG TAK BERSAHABAT

Seperti layaknya api, kecil jadi teman besar jadi lawan. Begitu juga air. Kita pasti mengetahui bersama jika musim penghujan datang warga bersiap-siap menghadapi bencana tahunan yaitu banjir. Karena sudah merupakan hal yang rutin, warga Jakarta sudah memperkirakan apa yang akan dilakukan jika banjir melanda rumah-rumah mereka. Banyak faktor yang menyebabkan sering terjadinya banjir di ibu kota ini. Diantaranya :
1.Curah hujan yang tinggi.
Faktor ini disebabkan oleh alam. Kita tidak dapat memprediksi atau meramal curah hujan yang turun. Menurut pengamatan para ahli, curah hujan tertinggi di Indonesia terjadi selama bulan Februari-Maret, tentunya banjir biasanya terjadi dalam periode ini.
2.Sampah
Saya sering temui anak-anak kecil yang disuruh buang sampah di selokan oleh orang tuanya. Tentunya harapan para pembuang sampah bahwa sampah yang dibuang di selokan itu akan mengalir ke sungai tidak terjadi karena apa yang mereka buang itu malah menambah buruk saluran air yang memang sudah buruk. Begitulah keadaan masyarakat kita. Sampah yang menggunung di sungai sudah menjadi pemandangan biasa.
3.Kurangnya daerah resapan air dan ruang hijau
Jakarta adalah ibu kota Negara. Banyak bangunan tinggi menjulang yang terbuat dari beton dan tentu saja jalan-jalan raya yang pasti terbuat dari aspal. hal-hal ini yang membuat air tergenang karena tidak dapat meresap ke dalam tanah. Begitu juga sedikitnya ruang terbuka hijau. selain untuk keindahan tetapi tujuan utamanya adalah untuk daerah resapan air.

Sebenarnya pihak pemerintah tidak menutup mata dalam masalah ini berbagai usaha sudah dilakukan seperti mengeruk sampah yang mengendap di dasar sungai yang mengakibatkan sungai menjadi dangkal, melarang berdirinya bangunan di pinggiran sungai, dan yang paling mendapat perhatian besar dari publik adalah pembangunan Banjir Kanal Timur (BKT). Saya kutip dari berbagai sumber Selain berfungsi mengurangi ancaman banjir di 13 kawasan, melindungi permukiman, kawasan industri, dan pergudangan di Jakarta bagian timur, BKT juga dimaksudkan sebagai prasarana konservasi air untuk pengisian kembali air tanah dan sumber air baku serta prasarana transportasi air.

BKT direncanakan untuk menampung aliran Kali Ciliwung, Kali Cililitan, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung. Daerah tangkapan air (catchment area) mencakup luas lebih kurang 207 kilometer persegi atau sekitar 20.700 hektar. Rencana pembangunan BKT tercantum dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2010 Provinsi DKI Jakarta.

BKT akan melintasi 13 kelurahan (2 kelurahan di Jakarta Utara dan 11 kelurahan di Jakarta Timur) dengan panjang 23,5 kilometer. Total biaya pembangunannya Rp 4,9 triliun, terdiri dari biaya pembebasan tanah Rp 2,4 triliun (diambil dari APBD DKI Jakarta) dan biaya konstruksi Rp 2,5 triliun dari dana APBN Departemen Pekerjaan Umum.

Berdasarkan pengamatan saya, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemerintah DKI Jakarta beserta warganya belum mampu berkoordinasi dengan baik dan bekerjasa sam dalam menangani banjir. Seyogyanya kita semua harus berpartisipasi dalam penanganan masalah banjir ini untuk dapat menciptakan lingkungan yang tertib, unggul, indah, bersih dan mandiri diwilayah DKI Jakarta.

Masyarakat jangan hanya bisa menyalahkan pemerintah saja yang tidak disertai masukan-masukan yang dapat menyelesaikan persoalan, tetapi juga masyarakat harus ikut berperan serta membantu pemerintah daerah DKI Jakarta agar dapat mengatasi banjir atau bahkan mencegahnya.

Jumat, 05 Maret 2010

HOTSPOT ZONE

Mendengar kata Hotspot sudah tidak asing bagi mahasiswa dan dosen gunadarma. Setiap kampus gunadarma memiliki hotspot zone yang dapat diakses siapa saja dengan menggunakan account studentsite atau staffsite. Mungkin sebagian orang belum mengerti apa itu hotspot zone. Saya mengutip dari Wikipedia, Hotspot (Wi-Fi) adalah salah satu bentuk pemanfaatan teknologi Wireless LAN. Pertama kali digagas tahun 1993 oleh Brett Steward. Dengan pemanfaatan teknologi ini, individu dapat mengakses jaringan seperti internet melalui komputer atau laptop yang mereka miliki di lokasi-lokasi dimana hotspot disediakan. Pada umumnya, hotspot menggunakan standarisasi WLAN IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g. Teknologi WLAN ini mampu memberikan kecepatan akses yang tinggi hingga 11 Mbps (IEEE 802.11 b) dan 54 Mbps (IEEE 802.11 g) dalam jarak hingga 100 meter.

Ternyata fasilitas hotspot tidak hanya ada di lokasi-lokasi perguruan tinggi saja. Ada beberapa tempat yang pernah saya kunjungi ternyata memiliki hotspot zone. Biasanya di tempat-tempat publik seperti taman, restoran, mall, perpustakaan nasional di matraman dll. Dengan adanya hotspot gratis di berbagai tempat misalnya kampus, memudahkan mahasiswa bisa mengakses internet untuk memperoleh data-data penting yang berhubungan dengan mata kuliah sebagai bahan referensi untuk pengembangan pengetahuan maupun tugas dari dosen.. Sedangkan zona hotspot yang tersedia di tempat-tempat seperti food court, cafe ataupun mall Secara penghitungan memang saya tidak begitu memahami secara detail. Namun bisa dipastikan jika mereka pun tidak mau mendapat kerugian dengan adanya fasilitas ini. Apalagi mengingat biaya internet yang semakin murah, maka cara ini tidak akan banyak mempengaruhi biaya operational perusahaan mereka. Yang terjadi justru malah sebaliknya secara otomatis fasilitas ini bisa menambah penghasilan tempat tersebut. Untuk mengakses hotspot ini kebanyakan food court memang menggunakan cara biasa, yaitu dengan meminta kode akses setelah pengunjung memesan makanan atau minuman.

Universitas Gunadarma adalah salah satu kampus yang memiliki Hotspot zone. Cara aksesnya mudah, yaitu dengan memasukkan Pass key dan password (c0b4d1b4c4). Belum cukup sampai disitu mahasiswa harus memasukkan ID studentsite dan password. Kecepatan aksesnya bias dikatakan bagus. Tetapi, jika mahasiswa banyak yang mengakses dalam satu area hotspot kecepatan berkurang atau bahasa kampusnya ‘LEMOT’. Demikian informasi ini semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

Rabu, 03 Maret 2010

Genk Motor

Pemberitaan tantang prilaku genk motor kembali muncul. Khususnya di kota bandung sendiri genk motor komunitasnya lumayan menjamur dari berbagai macam kalangan, mulai dari anak SMP sampai Perguruan Tinggi sehingga penyakit masyarakat ini perlu segera di obati.

Awal berdrinya genk motor ini mulai muncul di Negara Amerika Serikat. Jenis dari genk inipun bermacam-macam diantaranya ada tiga tipe genk :
1. Genk pencurian (thief gangs). komunitas ini biasanya berkelompok melakukan pencurian yang mula-mula hanya untuk menguji keberanian anggota kelompok.
2. Genk konflik (conflick gangs). kelompok ini suka sekali mengekspresikan dirinya melalui perkelahian berkelompok agar tampak gagah dan diclimb sebagai pemberani.
3. Genk pengasingan (reatreats gangs). kelompok geng ini justru sengaja mengasingkan dirinya dari kegiatan minuman-minuman keras dan napza yang kera dianggap suatu cara pelarian kenyataan.

Tidak aneh kalau dari genk motor ini sering berurusan dangan polisi sebab dengan munculnya genk motor ini sering terjadi tindak kekerasan atau kriminalitas. Karena mereka memiliki sistem nilai yang berbeda dari kultur dominan. Biasanya masing-masing subkultur memiliki nilai dan peraturan berbeda-beda untuk mengatur anggota kelompoknya. Sifat dari salah satu genk motor ini cenderung agresif dan menantang bahaya. Disadari oleh setiap anggotanya merasa bangga untuk melakukan sensasi sebagai perbuatan kriminal. Tidak sedikit para remaja masuk ke genk motor ini didasari oleh lingkungan, juga keingintahuan dari hal yang belum pernah mereka lakukan dalam hidupnya. Bandung tempat yang adem..tempat dimana orang mencari kesejukan dan ketenangan. Menurut saya Kesejukan dan Ketenangan yang ada di Bandung merupakan sebuah Invenstasi yang cukup menjanjikan bagi warga Bandung.

Sebuah kebetulan Bandung adalah tempat kelahiranku, tempat saya melihat sejarah dan cerita dari waktu ke waktu. Tahun 90 'an Bandung di kenal dengan Kota terlahirnya Musisi yang Handal dan pada waktu itupun musik sangat mendominasi gaya hidup anak muda kota Bandung. Saya masih ingat waktu itu saya sangat tergila - gila dengan sebuah aliran 'Grunge' dengan musik yang noise sembarangan, selain itu masih juga aliran-aliran yang jadi lambang anak-anak bandung seperti Green Core, Black Metal, British Pop dan dll. Tapi Perlu di ketahui semua dari mereka ngak pernah ada perpecahan bahkan mengganggu masyarakat sekitar.

Pada tahun 2000 an gang2 Motor mulai bermunculan dan merubah gaya hidup anak muda untuk kebut2an di jalanan. Gang Motor yang memang dari sebelumnya sudah ada mulai merambah para pelajar. Dengan pikiran yang dangkal mereka merasa sudah menjadi Komunitas Gang dan Jagoan seperti yang ada di Film. Mereka sebenarnya hanya butuh pengakuan teman2 nya bahwa mereka ingin di segani.

Menurut saya Pikiran anak2 Gang Motor sangatlah dangkal dan pikiran pengen menjadi jagoan. Kebut2an di jalanan dan bahkan sekarang mereka sudah berani menjadi perampok. Ya saya sebut saja mereka ini para perampok dan mungkin Pemerintah Kota Bandung harus segera mencari solusi agar mereka bisa kembali pada akal sehatnya dan jalani kegiatan yang Fositif.

Saya beranggapan Club2 Motor dibawah IMI yang hanya hoby dengan Touring dan Styling motor mereka merupakan bagian dari Tontonan Pariwisata Bandung karena mereka tidak bertujuan untuk ugal2an di jalanan seperti cacing kepanasan.

Maka buat kalian jagoan2 gang Motor kembalilah ke jalan yang benar. Pakailah Pikiran sehat Kalian..janganlah jadi Pecundang